Rabu, 17 November 2010

Iklan

IKLAN

A. Pengertian Iklan

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklan merupakan berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

Sedangkan Paul Copley mengatakan advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade. Disini iklan diartikan sebagai seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan atau membujuk.

Menurut Tilman dan Kirkpatrick iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa.

Menurut Wright iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memilikinya dengan mengkonsumsinya secara cepat.

Iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.

Komponen lain dari sebuah iklan adalah adanya barang atau jasa yang ditawarkan. Di era sekarang ini, pengertian iklan menjadi diperluas lagi bukan hanya barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Setiap orang pasti mengetahui istilah iklan layanan masyarakat. Dalam sebuah iklan layanan masyarakat, isi iklan tidak membujuk seseorang untuk membeli barang atau jasa tertentu. Iklan layanan masyarakat menawarkan suatu kondisi ideal atau sebuah kondisi yang lebih baik dalam sebuah masyarakat.

B. Peranan-Peranan Iklan

“Advertising can be used to build up a long-term image for a product or trigger quick sales ”. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Dalam hal ini, iklan dikatakan mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap masyarakat. Namun tidak setiap iklan demikian. Banyak pula iklan yang cepat dilupakan bahkan berlalu begitu saja.

Iklan dapat menyampaikan maksud dan tujuannya jika dikemas dengan cara yang unik dan menarik. Iklan yang berdurasi panjang dan membinggungkan belum tentu tidak bisa menyampaikan tujuan yang ingin disampaikan. Dan iklan yang sederhana dengan durasi yang singkat juga belum tentu dapat menarik minat masyarakat untuk menyimaknya. Hal tersebut tergantung pada bagaimana cara penyampaian, pengemasan iklan, dan media yang digunakan (audio, visual, audio-visual) agar pesan yang terkandung dalam iklan dapat sampai ke kelompok sasaran yang dituju.

Berikut ini adalah contoh peranan iklan televisi (audio-visual):

  1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.
  2. Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.
  3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.
  4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut. Mengembangkan alih pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.

C. Elemen-Elemen Iklan

Untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan keinginan atau apakah dapat menarik perhatian masyarakat, maka sebuah iklan memerlukan elemen-elemen berikut:

  1. Heard works

Kata-kata yang ada di dalam iklan diharapkan membuat masyarakat lebih mengerti tentang tujuan yang ingin disampaikan.

  1. Music

Pilihan musik iringan dalam iklan dapat menarik perhatian audiens dan membuat pesan yang disampaikan diingat dalam jangka waktu yang panjang.

  1. Seen words

Kata-kata yang terlihat di iklan dapat mempengaruhi pikiran audiens.

  1. Picture

Termasuk di dalamnya gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur yang digunakan, serta halaman yang ditampilkan.

  1. Colour

Komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat pada tampilan tayangan iklan.

  1. Movement

Disini berarti gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.

D. Karakteristik Daya Tarik Iklan

Agar unik dan menarik serta menarik minat masyarakat untuk menyimaknya, sebuah iklan juga harus memiliki karakteristik daya tarik berikut:

  1. Bermakna

Hal ini berarti sebuah iklan harus menunjukkan manfaat yang membuat iklan tersebut lebih diinginkan atau dalam arti lain menarik minat konsumen.

  1. Dapat dipercaya

Konsumen diarahkan untuk dapat percaya bahwa produk atau jasa tersebut memang akan memberikan hasil yang dijanjikan di iklan.

  1. Khas

Khas disini berarti iklan harus dapat menjelaskan bagaimana perbedaan dan bagaimana keunggulan produk atau jasa yang diiklankan ini dibandingkan dengan produk atau jasa lain.

E. Efek Iklan

Suatu iklan baik itu merupakan iklan yang komersil atau yang korporat, diharapkan memiliki pengaruh atau efek kepada orang yang menyimaknya. Efek iklan tersebut terdapat dalam Hierarcy of Effect Steps:

1. Pesan (the message)

2. Pesan yang disampaikan (message are send)

3. Pesan diterima (the message are received)

4. Pesan mulai dimengerti (understanding are taken from them)

5. Pengaruh dari pengertian tersebut diimplementasikan melalui pemikiran dan sikap (the effects of these understandings on thought andattitude take place)

6. Ada perubahan sikap yang mengikuti (a change behavior follows)

F. Strategi Periklanan

Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu:

  • What : Apa tujuan iklan?
  • Who : Siapa khalayak yang akan dijangkau?
  • When : Kapan iklan dipasang?
  • Where : Di mana iklan dipasang?
  • Why : Mengapa harus demikian?
  • How : Bagaimana bentuk iklannya?

Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi (Batey, 2003).

Dalam merumuskan stragegi iklan, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Marketing brief

Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004). Informasi tersebut biasanya meliputi :

    • Brand

Penjelasan mengenai merek yang dipasarkan.

    • Product knowledge

Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk.

    • Differensiasi

Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor.

    • Target audience

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari produk yang dipasarkan.Semakin baik dalam mengenal siapa sasaran produk tersebut, semakin baik pula dalam mencari tahu tentang apa yang bisa menarik perhatian mereka.

    • Analisis SWOT

Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.

    • Kompetitor

Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari sana bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut.

  1. Creative brief

Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.

Masing-masing agensi periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003).

Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu :

· Tujuan

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.

· Menyatakan masalah pemasaran

Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT.

· Target Audience

Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target audience maka pesan akan semakin lemah.

· Keuntungan kunci atau ide utama

Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.

· Alasan konsumen untuk percaya

Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.

· Gaya

Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.

· Dampak yang diharapkan

Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen.

G. AIDAS

AIDAS merupakan suatu teknik pemasaran yang menggambarkan bagaimana tahapan peristiwa dalam penjualan barang atau jasa. Istilah ini mulai dikenal pada periklanan Amerika oleh perintis penjualan, E. St. Elmo Lewis. Pada tahun 1898, Lewis menciptakan model AIDA pada studi pelanggan di pasar asuransi jiwa AS untuk menjelaskan mekanisme penjualan pribadi. Lewis berpendapat bahwa tenaga penjualan yang paling sukses yaitu mengikuti hierarki, empat lapisan yang menggunakan empat fase kognitif pembeli dalam menerima informasi baru/produk yang baru.

Empat fase tersebut adalah:

  • Attention (A)

Bagaimana menarik perhatian pelanggan.

  • Interest (I)

Bagaimana meningkatkan pelanggan dengan berfokus pada menunjukkan keuntungan dan manfaat (dengan menawarkan fitur-fitur, seperti pada iklan pada umumnya).

  • Desire (D)

Bagaimana meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ditawarkan dan diinginkan merupakan kebutuhan mereka.

  • Action (A)

Bagaimana mengarahkan pelanggan mengambil tindakan (dalam hal ini membeli produk tersebut)

Menggunakan sistem ini memberikan suatu pemahaman umum tentang bagaimana target pasar secara efektif.

Kemudian teori AIDA ini berevolusi menjadi AIDAC (dengan tambahan Conviction (C), yaitu keyakinan dan AIDAS (dengan tambahan Satisfaction (S), yaitu kepuasan).

  • Satisfaction (S)

Bagaimana memuaskan pelanggan sehingga mereka menjadi pelanggan berkelanjutan dan memberikan saran kepada orang lain tentang produk tersebut.

Salah satu modifikasi yang signifikan dari model ini yaitu tiga langkah CAB:

  • Cognition (awarness or learning)
  • Affect (feeling, interest or desire)
  • Behavior (action)

Seiring dengan perkembangannya, langkah-langkah tersebut dapat dipilih sesuai dengan pengaturan yang terbukti lebih efektif untuk memasarkan produk atau jasa.

H. Kreatifitas dalam iklan

Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi (Effendi, 1981) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audience.

Kreatifitas iklan adalah bagaimana penyampaian sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang. Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-jauhnya namun mereka merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Zaki, Ahmad. 2008. Definisi iklan, efek dan iklan korporat. http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.referensi-pengetahuan/pengertian-iklan.html

Anonim. 2009. Strategi Periklanan. http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/strategi-iklan-teori-pesan-kreatifitas/

Anonim. 2008. Teori komunikasi massa. http://kuliahkomunikasi.com/2008/06/teori-komunikasi-massa

Anonim. 2008. AIDAS (Marketing). http://en.wikipedia.org/wiki/AIDA(marketing)

Jumat, 22 Oktober 2010

Teknik Pemasaran

Dikutip dari Surat Kabar Warta Kota, Jumat, 2 Juli 2010



AHA, LAYANAN DATA DARI BAKRIE TELECOM




24 JUNI 2010 PT Bakrie Connectivity (Bconnect), unit usaha baru dari PT Bakrie Telecom Tbk, meluncurkan produk pertamanya, AHA (Affordable Hyper-Speed Access), user interface AHA sudah terintegrasi dengan aplikasi Google Chrome. Melalui AHA, Bakrie Telecom ingin menyediakan akses internet yang cepat dan pengalaman berinternet yang terintegrasi. Selain itu akses internet yang mudah, menarik dan terjangkau bagi masyarakat luas juga menjadi keunggulan dari produk ini.



AHA adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi berbasis CDMA (Code Division Multiple Access) IX-EVDO (Evolution Data Optimize) Rev A. Kehadirannya diharapkan memberikan banyak pilihan bagi konsumen pengguna layanan data berbasis CDMA yang sebelumnya sudah ada, seperti Smart (Smart Telecom), Mobi (Mobile-8), dan Flexinet Unlimited (Flexi).

Disini BConnet memperhatikan kebutuhan konsumen berupa perangkat modem dengan kemampuan akses data internet yang berkualitas, dapat diandalkan dan tanpa gangguan. Kemampuan akses kecepatan AHA untuk download adalah mencapai 3.1 Mbps, dan kecepatan uploadnya hingga 1.8 Mbps. Tidak hanya akses internet cepat, namun juga pengalaman internet yang berbeda melalui layanan nilai tambah, aplikasi dan konten seperti user interface AHA yang praktis karena sudah ter-built in secara blangsung aplikasi Google Chrome Browser, Google search bar, Live online news ticker, dan Picassa.

Semua itu memudahkan para pengguna dalam melakukan aktivitas internet begitu mereka terhubung dengan jaringan internet. Bahkan, Google Chrome yang digunakan telah dimodifikasi secara khusus untuk AHA. Aplikasi Google Chrome di-setting dalam versi bahasa indonesia di produk-produk Bconnect. Pelanggan AHA akan dengan mudah mengakses versi terbaru Google Chrome yang memadukan kecepatan dan kekuatan dengan kemudahan serta kesederhanaan yang memang menjadi ciri khas Google.

Selain itu, BConnect memperhatikan bagaimana memberikan pelayanan yang lebih mudah agar konsumen dapat memperoleh informasi AHA secara praktis, tanpa harus datang ke gerai-gerai tertentu. BConnect menyiapkan Website AHA yang bersifat interaktif dan terintegrasi, dimana para pengguna mendapatkan kemudahan layanan cepat mulai dari mengubah mekanisme charging dari volume based atau time based maupun sebaliknya. Pemilihan berbagai paket unlimited, proses isi ulang pulsa, cek saldo, pergantian paket dari post paid atau pre paid maupun sebaliknya dapat dilakukan di website tersebut tanpa harus mendatangi gerai atau service center tertentu.

Bconnent juga memperhatikan penyebaran produk ke berbagai daerah, agar AHA tidak hanya dperoleh di Jakarta saja. AHA akan melayani konsumen di Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang dan disusul Bogor. Dan ditargetkan akan mencakup lebih dari 10 kota di seluruh Indonesia sampai akhir tahun 2010 ini.

Sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam peluncuran produk ini, BConnect tidak lupa untuk memberikan tarif yang ringan dan flexibel untuk para penggunanya. BConnect menawarkan pilihan tarif Rp 150 per menit atau Rp 0,5 per KB. Selain itu juga pengguna dapat memilih speed dan mengatur pengeluaran agar cermat dan dapat bernilai lebih dalam beraktivitas internet. Bahkan tersedia pula berbagai pilihan paket unlimited yaitu Paket Ekonomis dengan speed 200Kbps mulai dari Rp 4000 per hari atau Rp 80.000 per bulan. Paket Dinamis dengan speed 600Kbps mulai dari Rp 6000 per hari atau Rp 110.000 per bulan. Paket Fantastis dengan speed 3.1 Mbps mulai dari Rp 10.000 per hari atau Rp 200.000 per bulan.

Dengan demikian seperti itulah peluncuran produk AHA yang dapat dijadikan contoh bagaimana teknik pemasaran produk dengan memperhatikan perkembangan pasar saat ini.

Kamis, 07 Oktober 2010

Perilaku Konsumen

PSIKOLOGI KONSUMEN



A. Pengertian Perilaku Konsumen

Sering kita mendengar tentang kata perilaku konsumen, namun kita tidak paham akan artinya. Apakah sama dengan kegitan membeli yang biasa kita lakukan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya mari kita simak uraian berikut.

Mengutip dari Wikipedia, perilaku konsumen dijelaskan sebagai proses atau aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berkonsumen harga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Menurut Solomon (1999) perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari tentang proses ketika individu atau kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan: barang, jasa, ide, dalam memuaskan kebutuhan maupun keinginannya.

Perilaku Konsumen menurut Schiffman (2004) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Tingkat kepuasan pelanggan selalu terkait dan tergantung dengan mutu suatu produk yang dihasilkan oleh produsen. Sedang suatu produk dikatakan bermutu bila produk tersebut memenuhi kebutuhan pengguna/pelanggannya. Aspek mutu ini bisa diukur. Dengan demikian, pengukuran tingkat kepuasan pelanggan memiliki kaitan yang erat sekali dengan mutu produk baik berupa barang ataupun jasa.

Dalam kenyataannya, kepuasan pelanggan bersifat temporer, karena apa yang dirasakan puas pada satu situasi, belum tentu menjamin kepuasan pada situasi yang lain. Demikian juga, puas bagi satu pelanggan dalam menanggapi kelebihan atau keistimewaan dari suatu produk pada situasi yang sama, belum tentu dirasakan sama dalam memperoleh kepuasan bagi pelanggan yang lain. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kepuasan pelanggan sangat bervariasi. Makna dari kepuasan sebenarnya menggambarkan suatu target yang berubah-ubah dalam pemenuhan kebutuhan yang dibawa oleh pelanggan pada masing-masing transaksi dengan suatu produsen atau perusahaan.



B. Perbedaan antara Konsumen, Konsumsi, Konsumtif, dan Konsumerisme

Terdapat banyak istilah yang ikut ambil bagian dalam menjelaskan tentang perilaku konsumen tersebut. Namun ada baiknya jika istilah yang kita gunakan, kita pahami pula artinya. Istilah tersebut diantaranya adalah konsumen, konsumsi dan konsumerisme. Untuk membedakannya mari kita lihat artinya satu per satu.

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Misalnya seseorang yang membeli handphone, maka orang tersebut disebut konsumen.

Kata konsumsi berasal dari bahasa belanda yaitu, consumptie, yang mempunyai arti suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Misalnya dengan kasus yang sebelumnya, maka kegiatan membeli handphone adalah suatu kegiatan konsumsi.

Sedangkan konsumtif adalah suatu istilah yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Konsumtif dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan berbelanja dalam cakupan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan si individu atau kelompok itu sendiri. Namun istilah konsumtif ini tidaklah benar. Istilah yang benar untuk penjelasan tersebut adalah konsumerisme.

Konsumerisme adalah suatu paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya. Misalnya dengan kasus yang sama, maka apabila orang membeli handphone namun dengan tujuan yang berlebihan, membeli handphone bukan untuk alat komunikasi apakah untuk sekedar bergaya atau pamer, membeli handphone dalam jumlah yang tidak wajar untuk konsumsi pribadi adalah suatu hal yang konsumtif, atau dengan istilah yang benar adalah konsumerisme.



C. Pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Konsumen

Dalam banyak referensi, fokus kajian studi perilaku konsumen lebih menguraikan pada penetapan keputusan konsumen. Pilihan konsumen dalam penetapan keputusan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu konsumen/individu, pengaruh lingkungan, dan marketing strategy.

Pengaruh konsumen/individu disini misalnya terlihat dalam pemilihan merek suatu barang atau jasa. Pilihan merek dipengaruhi oleh Kebutuhan konsumen. Persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

Marketing strategy berperan sebagai variabel yang mempengaruhi dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.

Pengaruh lingkungan ditunjukkan oleh beberapa hal diantaranya adalah budaya, kelas sosial, grup tatap muka dan faktor menentukan yang situasional. Budaya disini mencakup norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan. Contohnya apabila seorang di daerah atau suku yang tidak memperbolehkan produk-produk yang dibuat dengan teknologi, hanya menggunakan produk dari alam (alami) saja. Maka mereka akan selektif dalam menggunakan produk dari luar daerah mereka.

Sedangkan kelas sosial disini mengacu pada keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen. Misalnya orang yang berpendapatan tinggi cenderung memilih produk dengan mutu atau kualitas yang bagus atau dengan brand/merek ternama.

Yang dimaksud dengan Grup tata muka yaitu teman, anggota keluarga, dan grup referensi. Contohnya dalam pertemanan biasanya seseorang akan memilih suatu produk atas rekomendasi dari temannya. Jika temannya berpendapat bahwa produk itu bagus, maka ada kemungkinan bahwa orang tersebut akan membeli produk itu juga.

Faktor menentukan yang situasional disini berarti situasi dimana produk dibeli. Misalnya keluarga yang menggunakan mobil sesuai dengan kebutuhan keluarga dan kalangan usaha yang membeli suatu mesin sesuai dengan kebutuhan perusahaan mereka.




DAFTAR PUSTAKA

http://episentrum.com/search/pengertian%20psikologi%20konsumen

http://jttcugm.wordpress.com/2009/06/19/mengukur-tingkat-kepuasan-pelanggan-perspektif-psikologi-konsumen/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-hamidah.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

http://scribd.com/doc/5624724/4-perilaku-konsumen-individu-dan-instutisional

Yulita Mandasari (10507268)

4 PA 05